REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang anak berusia lima tahun yang baru pulang dari Guinea, pada Sabtu (25/10), menjalani tes uji ebola di Rumah Sakit Bellevue New York. Sempat di isolasi berasama ibunya, anak tersebut menunjukkan hasil negatif dari paparan ebola.
Korporasi Kesehatan dan Rumah Sakit (HHC) New York dalam sebuah pernyataan mengumumkan, hasil dari tes ebola yang dijalani anak tersebut negatif. Namun anak itu harus terus melakukan pemeriksaan di beberapa hari berikutnya, untuk memastikan ia benar-benar bersih dari ebola.
"Pasien juga akan diuji apakah terpapar virus pernapasan umum. Pasien akan tetap dalam isolasi sampai semua hasil tes didapatkan," ungkap pernyataan HHC seperti dilansir ABC News.
Anak tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bellevue pada Ahad (26/10) malam, karena telah melakukan perjalanan ke Guinea. Laporan awal mengatakan, ia juga mengalami demam. Namun pejabat berwenang mengatakan, setelah diperiksa ia tak mengalami gejala tersebut. Sang ibu juga tak menunjukkan gejala ebola.
Walikota New York Bill de Blasio mengatakan, mereka melakukan pemeriksaan dengan sangat hati-hati. "Mungkin kami memiliki sesuatu di sini atau mungkin berubah menjadi sesuatu yang berbeda," katanya.
Pejabat setempat mengatakan pada ABC News, anak yang tak disebutkan namanya itu sempat mengalami demam. Hal itulah yang mendorong petugas melakukan tes ebola padanya.
Sementara itu, dokter asal Amerika Serikat Dr Craig Spencer dinyatakan positif ebola pada Kamis (23/10) lalu. Ia kini berada di unit isolasi di rumah sakit Manhattan. Setelah Spencer didagnosis, tunangannya pun kini dalam masa karantina di rumah bersama dua orang temannya. Namun mereka tak menunjukkan gejala virus.
Spencer menjadi orang keempat di AS yang didiagnosis ebola. Ia mengalami demam pada Kamis pagi, dan segera memberitahu pihak berwenang. Spencer pun langsung dilarikan dari apartemennya di Harlem dengan sebuah ambulan khusus ke rumah sakit Manhattan.