REPUBLIKA.CO.ID,SUCRE--Presiden Bolivia Evo Morales telah menandatangani kontrak untuk memulai pembangunan sebuah istana presiden baru.
Presiden Morales mengatakan ia terinspirasi oleh arsitektur Tiahuanaco, dari peradaban pra-Hispanik Bolivia.
“Istana baru, yang akan disebut The Great House of the People telah dirancang oleh arsitek Bolivia dan akan dihiasi dengan motif adat untuk memberi penghormatan kepada budaya tradisional Bolivia,” kata Morales dilansir dari BBC News, Ahad (2/11).
Ini akan menggantikan bangunan kolonial yang digunakan sejak abad ke-16. Presiden Morales, yang baru saja memulai masa jabatan lima tahun ketiganya mengatakan, bangunan tua yang dikenal sebagai The Burnt Palace itu penuh dengan simbol Eropa.
Sehingga istana baru akan dibangun di belakang istana saat ini, nantinya akan berubah menjadi museum. Presiden Morales mengatakan gedung baru itu tidaklah mewah.
Bangunan dengan 29 lantai juga akan menjadi rumah, ruang rapat kabinet dan kamar untuk digunakan presiden.
Rencananya pembangunan istana baru termasuk penambahan heliport, pusat upacara adat dan auditorium 1.000 kursi. Pembangunan istana diperhitungkan akan menghabiskan biaya sekitar 36 miliar dolar.