REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Serangan bom bunuh diri Kelompok Taliban di perbatasan Pakistan-India Ahad (2/11) lalu membuat Pemerintah India bersiaga untuk serangan selanjutnya.
Dilansir dari reuters Juru Bicara Kelompok Taliban Ihsanullah Ihsan mengatakan pihaknya telah memperingatkan Perdana Menteri Modi soal serangan Taliban ke India. Serangan tersebut bisa jadi berada dalam pipa.
“Saya sudah menyampaikan pada Modi, jika pelaku bom bunuh diri bisa melakukan serangan di perbatasan, mereka juga dapat dengan mudah melakukannya di sisi lain wilayah India,” ujar dia. Serangan ini diakuinya sebagai upaya balas dendam atas terbunuhnya anggota kelompok Taliban dan warga Gujarat lainnya.
Ihsan pernah berkicau dalam twitternya ditujukan pada Perdana Menteri India. “Anda adalah pembunuh ratusan muslim. Kami akan membalas dendam bagi orang Kashmir dan Gujarat yang tidak bersalah,”kicaunya.
Dalam serangan bom bunuh diri sebelumnya setidaknya 57 warga Pakistan tewas ketika upacara penurunan bendera. Pembom mencoba untuk mendekati perbatasan agar warga India juga turut menjadi korban.
Namun Ihsan mengaku serangan bom bunuh diri ini ditujukan bagi militer Pakistan. Taliban selama ini melakukan gerakan untuk meruntuhkan pemerintahan resmi Pakistan dan mendirian negara Islam.