REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah korban tewas akibat krisis Ebola telah meningkat menjadi 4.960. Lebih dari 13.200 lainnya terinfeksi penyakit itu. Pejabat WHO mengatakan, walaupun angka korban tewas terus bertambah, laju penularan ebola telah menurun.
WHO hari Jumat (7/11) menjelaskan bahwa jumlah kasus Ebola bervariasi menurut kabupaten di tiga negara Afrika Barat yang paling parah dilanda penyakit ini - Guinea, Liberia dan Sierra Leone. Dikatakan jumlah kasus menurun di beberapa kabupaten, sementara pertambahan tetap tinggi di wilayah lain.
Badan PBB itu mengatakan tindakan pengendalian yang ketat dan luas diperlukan untuk menghentikan virus tersebut dan mengatakan sangat penting bagi negara-negara tetangga untuk bersiap-siap.
Duta Besar AS untuk Liberia, Deborah Malac mengatakan meski laju pertambahan kasus Ebola menurun, masyarakat internasional tidak boleh terlalu yakin.
Juga Jumat, kota Dallas menandai berakhirnya krisis Ebola setelah orang terakhir yang dipantau untuk gejala Ebola dinyatakan bebas dari virus itu.
Presiden AS Barack Obama menelepon para pejabat negara bagian dan pejabat setempat Jumat dan berterima kasih atas kepemimpinan mereka. Lebih dari 170 orang yang dipantau setelah kontak dengan pria Liberia yang meninggal di rumah sakit Dallas, atau dengan dua perawat yang terjangkit virus itu ketika merawatnya.
Ebola menular melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Virus itu menyebabkan demam, perdarahan, muntah dan diare.