REPUBLIKA.CO.ID, MONROVIA -- Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf Kamis mengatakan dia tidak akan mengupayakan perpanjangan untuk keadaan darurat diberlakukan pada Agustus selama wabah Ebola yang telah menewaskan sedikitnya 2.836 orang di negara ini.
Pengumuman di sampaikan dalam pidato di radio pemerintah sebagai tanda kemajuan dalam memerangi penyakit ganas tersebut, yang telah menghantam Liberia lebih keras dari Guinea atau Sierra Leone, dua negara lainnya di pusat wabah terburuk dalam sejarah itu.
Pengumuman Sirleaf secara efektif mengakhiri keadaan darurat, meskipun jam malam malam tetap masih diberlakukan.
sumber : Antara
Advertisement