Ahad 16 Nov 2014 14:24 WIB

Presiden Ukraina Tutup Sekolah dan Rumah Sakit di Ukraina Timur

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Petro Poroshenko
Foto: AP
Petro Poroshenko

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina, Petro Poroshenko akan menutup fasilitas layanan negara di wilayah yang dikuasai separatis pro Rusia di Ukraina timur, Sabtu (16/11). Poroshenko mempublikasikan surat keputusan resminya untuk dua wilayah, Donetsk dan Luhansk.

Dikutip AFP, pejabat keamanan senior mengatakan fasilitas negara yang akan ditutup termasuk sekolah, rumah sakit, dan layanan darurat. Poroshenko juga telah meminta kabinetnya untuk mengambil langkah tersebut dalam seminggu.

''Untuk menghentikan aktifitas kenegaraan, institusi dan organisasi di wilayah dengan operasi anti teroris,'' kata Poroshenko dalam pernyataan, dikutip AFP. Pejabat senior tersebut mengatakan ini adalah langkah tegas. Menurutnya, permainan telah selesai.

''Semua struktur yang dibiayai negara akan ditutup. Ukraina juga tidak akan lagi membiayainya, termasuk sekolah, taman kanak-kanak dan rumah sakit,'' kata dia. Dekrit resmi akan tersedia ditengah sibuknya agenda G20 di Brisbane, Australia.

Bank sentral Ukraina juga akan ditutup seiring layanan perbankan termasuk kartu di beberapa area separatis dalam satu bulan. Dekrit akan membatalkan status khusus pemberian otonomi daerah. Pemerintah Kiev ingin memutus hubungan dengan dua daerah tersebut.

Pemerintah Ukraina akan berhenti memberi dana subsidi pada area yang beberapa waktu lalu melakukan pemilihan umum tersebut. Ini akan dilakukan secepatnya bulan ini.  

Dekrit tersebut menyebutkan bahwa semua perusahaan negara, institusi dan organisasi harus mengakhiri kerja mereka dalam minggu ini. ‘’Dan mengevakuasi pekerja, dan izin kerjanya dan segera memindahkan properti dan dokumen,’’ katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement