REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- ISIS dilaporkan telah mengeksekusi hampir 1.500 orang di Suriah dalam lima bulan sejak mendeklarasikan pembentukan khilafah. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia telah mendokumentasikan sekitar 1.429 orang telah menjadi korban kebiadaban ISIS.
Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman mengatakan mayoritas korban ISIS di Suriah adalah warga sipil.
"Dari jumlah total orang dipenggal atau ditembak mati dalam pembunuhan massal oleh ISIS, sekitar 700 dari mereka berasal dari suku Shaitat," ujar Rami, dilansir Arab News, Selasa (18/11).
Suku Sunni Shaitat, dari provinsi timur Deir El Zor, dianggap membangkang dan melawan ISIS pada pertengahan tahun ini. Selain itu, 63 orang tewas yang dibunuh ISIS berasal dari kelompok pemberontak lain atau saingan dari Al-Nusra yang telah berjuang untuk ISIS di utara dan timur.
"Tercatat 483 korban adalah tentara pemerintah, sementara empat lainnya adalah anggota ISIS yang dituduh korupsi atau dugaan pelanggaran lainnya," katanya.