Rabu 19 Nov 2014 20:56 WIB

Veteran Australia Kembalikan Artefak yang Diambil di Perang Vietnam

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sejumlah veteran Australia yang terlibat perang di Vietnam, kini  berusaha mengembalikan berbagai artefak dan barang-barang lainnya yang mereka ambil selama konflik di tahun 1960-1970-an tersebut. Mereka semua tergabung dalam operasi bernama Operasi Wandering Souls (Jiwa-Jiwa Masih Mengelana).

Wandering Souls adalah istilah yang muncul di Vietnam untuk merujuk kepada warga Vietnam yang tewas dalam perang namun jasadnya tidak pernah ditemukan.

Selama dua tahun sekelompok veteran Australia melakukan perjalanan ke Vietnam guna membina kembali hubungan dengan negeri itu, dan menamakan kegiatan mereka Operasi Wandering Souls.

Minggu ini, di bawah bimbingan Dr Bob Hall dari Akademi Taruna Australia, para veteran ini kembali lagi ke Vietnam. Maksud dari kunjungan adalah mengembalikan artefak dan barang-barang lain yang diambil oleh tentara Australia selama perang kepada pemilknya.

Barang-barang itu antara lain sebuah jam tangan, sebuah buku berisi lirik lagu, foto-foto, koleksi surat-surat dan buku berisi pusi tulisan tangan. Salah seorang veteran ini bernama Ian Williamson, yang ditugaskan ke Vietnam ketika dia baru berusia 20 tahun. Bulan Juni 1971, dia menembak mati seorang tentara Viet Cong dalam bentrok pertamanya di tanah asing.

"Dia terkena tiga peluru, dan dia mungkin sudah meninggal sebelum tubuhnya tersungkur ke tanah. Jadi saya lega bahwa dia tidak begitu menderita," kata Williamson baru-baru ini.

"Saya dilatih untuk melakukan hal itu dan hanya menjalankan tugas. Saya tidak berpikir sama sekali."

Tidak lama kemudian Williamson mengatakan bahwa komandan pletonnya memberikan sebuah tenda (hammock) dan kompas kepunyaan seorang tentara Vietnam.

Wiliamson kemudian baru mengetahui bahwa tentara Vietnam itu baru berusia 15 tahun.

Lukisan dari gereja

Veteran lainnya Gary Phillips, yang dikirim bulan Juni 1966 dan ditugaskan untuk membersihkan sebuah desa bernama Long Phuoc. "Kami masuk ke sana dan membersihkan desa tersebut, mendapat sedikit perlawanan," kata Phillips.

"Salah satu tugas saya adalah membersihkan jalan, jalan utama di desa tersebut. Kami harus masuk sebuah terowongan, dan waktu itu hujan."

"Kami akhirnya berteduh di sebuah gereja yang hancur karena pemboman."

Phillips menemukan dua lukisan di dalam gereja tersebut dan kemudian mengambilnya.

"Saya memasukkan lukisan itu ke dalam jaket saya, dan  mengirimkannya ke Australia untuk ibu saya," kata Phillips.

Lukisan itu sekarang sudah dikembalikan ke Vietnam sebagai bagian dari Operasi Wandering Souls

Phillips tidak ikut dalam perjalanan ke Vietnam tersebut. "Memang ada kesempatan. Saya ingin membayar dengan cara saya sendiri. Saya belum pernah kembali ke sana. Sejujurnya saya memang tidak berniat melakukannya," kata Phillips lagi.

Ian Williamson juga tidak ikut dalam perjalanan ke Vietnam ini. Secara pribadi menurut Williamson dia ingin mengembalikan hammock dan kompas itu kepada keluarga tentara tersebut namun dia masih mencari keluarganya.

"Pada dasarnya saya ingin meminta maaf atas apa yang saya lakukan terhadap putra mereka," katanya. "Dia kan pastilah anak, atau saudara, atau paman dari seseorang. Mereka mungkin tidak tahu apa yang terjadi dengannya.

Ia menambahkan, "Dia mungkin masuk dalam kategori missing in action (hilang semasa bertugas), diperkirakan mati. Kalau saya bisa membantu, untuk menjelaskan mengenai apa yang terjadi dengan tentara itu kepada keluarganya, saya ingin melakukannya."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement