REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Militer Amerika Serikat telah mengirimkan tiga radar ke Ukraina yang dirancang untuk mendeteksi tembakan mortir yang masuk, kata Pentagon Jumat, di tengah seruan Kiev untuk Washington agar mengirim senjata untuk membantu memerangi
pemberontak pro-Rusia.
Sistem radar kontra-mortir itu diterbangkan ke Ukraina dengan pesawat kargo C-17 yang didampingi Wakil Presiden AS Joe Biden, yang melakukan kunjungan ke Kiev pada ulang tahun pertama protes yang membebaskan tahun pergolakan.
Sebanyak 20 sistem radar kontra-mortir dijadwalkan akan disampaikan beberapa pekan berikutnya, dan pasukan Ukraina akan mulai menjalani pelatihan mengenai radar itu pada pertengahan Desember, kata juru bicara Pentagon Kolonel Steven Warren.
Radar mendeteksi mortir yang masuk dan kemudian menghitung asal tembakan mortir. Sistem ini dapat terhubung ke mortir atau baterai artileri yang kemudian membalas tembakan.
"Sistem ini akan diserahkan kepada Ukraina, kapan dan di mana mereka disebarkan sistem ini," kata Warren.
Presiden Barack Obama sejauh ini telah mengesampingkan penyediaan senjata dan amunisi ke Ukraina, dan bukan menyetujui pengiriman bantuan senjata "non-mematikan" seperti radar, kacamata visi malam, radio, ransum, body armor dan barang-barang lainnya.
Tetapi pada sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat awal pekan ini, Tony Blinken, yang dinominasikan untuk ditempatkan di diplomatik senior, mengatakan Amerika Serikat harus mempertimbangkan untuk memberikan Ukraina dengan senjata "defensif".
"Saya pikir itu adalah sesuatu yang kita harus amati," kata Blinken.
Para pemimpin Ukraina dan beberapa anggota parlemen AS telah berulang kali mendesak Obama untuk mengirim senjata kepada pemerintah Kiev, tetapi Pentagon mengatakan tidak ada perubahan pendekatan saat ini.
"Sepengetahuan saya, tidak ada keputusan kebijakan baru untuk mengumumkan," kata Warren wartawan.
Rusia, yang membantah tuduhan Barat bahwa pihaknya yang menyediakan dan menasihati pemberontak di timur Ukraina, telah memperingatkan Amerika menentang mempersenjatai Ukraina pasukan pemerintah.