REPUBLIKA.CO.ID, Kontes Miss World terperosok dalam sengketa setelah terungkap bahwa para penata rias yang membantu model mempersiapkan penampilan di atas panggung tidak dibayar.
Serikat hiburan Bectu telah mengambil tindakan setelah beberapa penata rias mengeluh tentang surat elektronik mengenai perekrutan yang menawarkan penghargaan, bahwa nama mereka akan dimuat, dan bingkisan untuk bekerja di acara Miss World tersebut. Dalam sebuah surat elektronik berjudul "Apakah Miss World 2014 menyadari bahwa tenaga kerja yang tidak dibayar sedang direkrut untuk kontes?", petugas serikat komunikasi Sharon Elliott mengatakan para penata rias jelas menunjukkan kemarahannya.
Bectu menyatakan upah harian dari penata rias lepas biasanya antara 200 euro hingga 300 euro. Salah seorang penata rias, Mariam Jensen, mengatakan bahwa tindakan Miss World yang hanya menawarkan “penghargaan” dan bingkisan sebagai hal yang menjijikkan. “Anda tidak akan meminta juru kamera untuk bekerja secara gratis," ujar Jensen membandingkan, seperti dikutip dari Fox News.
Tapi Colin Laphan, yang perusahaannya ADCreativ memenangkan kontrak untuk menyediakan layanan penata rias, telah menanggapi dan mengatakan akan memberikan paparan yang sangat berharga bagi mereka yang bekerja di acara tersebut. Ia juga membantah adanya tuduhan eksploitasi terhadap para penata rias.