REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Rusia semakin berikatan baik dengan Turki. Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia sepakat meningkatkan ekspor gas ke Turki sebesar tiga milyar meter kubik dengan diskon harga enam persen, Senin (1/12).
Turki adalah importir terbesar kedua gas Rusia setelah Jerman. Putin mengatakan Rusia akan dengan senang hati membangun pipa jaringan baru untuk memuaskan permintaan konsumen Turki.
Menurut Putin, Rusia juga bisa membuat penghubungan energi baru di perbatasan Turki dengan Yunani yang akan melayani konsumen di Eropa bagian selatan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan senang hati menerima Putin dalam kunjungan kenegaraannya selama satu hari.
Ia menerima Putin di istana barunya yang kontroversial. Rusia dan Turki juga sepakat untuk merealisasikan perdagangan bilateral dengan target 100 milyar dolar AS pada 2015. Target sebelumnya yaitu 32,7 milyar dolar AS pada 2013.
Selain itu, Putin dan Erdogan mengonfirmasi komitmen dalam membangun plant power nuklir pertama Rusia di Akkuyu, Turki. Proyek tersebut bernilai 20 milyar dolar AS. Hubungan mereka kini kian erat hingga membuahkan loyalitas satu sama lain.