Rabu 03 Dec 2014 14:51 WIB

Gagal Bendung al-Shabaab, Presiden Kenya Copot Kepala Keamanan

Rep: Gita Amanda/ Red: Indah Wulandari
Uhuru Kenyatta
Foto: Reuters
Uhuru Kenyatta

REPUBLIKA.CO.ID,NAIROBI--Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengganti kepala keamanannya, setelah kelompok al-Shabaab membunuh 36 pekerja non-Muslim di sebuah tambang di timur laut Kenya.

Mereka dianggap gagal membela negara dari gencarnya serangan militan, yang telah menewaskan lebih dari 200 orang sejak 2013.

Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas banyak pertumpahan darah. Mereka meminta Kenya untuk menarik pasukannya dari negara tetangga Somalia.

Tekanan publik terus meningkat pada Kenyatta, untuk memecat kepala polisi David Kimaiyo dan Menteri Dalam Negeri Joseph Ole Lenku.

Kenyatta mengatakan, telah menerima pengunduran diri Kimaiyo dan telah menominasikan Joseph Nkaissery sebagai menteri dalam negeri baru, Selasa (2/12) dilansir Reuters. Presiden mendesak parlemen untuk segera menyetujui pilihannya.

Kenyatta juga meminta lawan yang mengkritik kebijakan keamanannya, untuk bersatu memerangi militan. "Bertengkar hanya akan membuat musuh kian berani," kata Kenyatta.

Dalam serangan terakhir, al-Shabaab mengatakan pihaknya menghukum Kenya karena telah mengirimkan pasukan untuk bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika memerangi kelompok Islam di Somalia.

Dalam sebuah pernyataan, al-Shabaab mengklaim korban tewas mencapai 40 orang dan menyebut mereka tentara salib Kenya.

"Kami tak kenal kompromi terkait keyakinan kami, tak kenal lelah dalam pengejaran kami, kejam terhadap orang-orang kafir dan kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mempertahankan saudara-saudara Muslim kami yang menderita akibat agresi Kenya," kata juru bicara al-Shabaab Ali Mohamud Rage.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement