REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengkritik pemberian hadiah Nobel dan posisi Dewan Keamanan PBB. "Jangan berharap obyektif di dunia dimana lembaga-lembaga internasional memutuskan sesuai dengan ideologi mereka sendiri," ucap dia dalam sebuah pidato di Ankara, seperti dilansir Worldbulletin, Kamis (4/12).
Erdogan mempertanyakan penilaian obyektif Nobel. "Apakah Nobel diberikan secara obyektif. Tidak. Apakah DK PBB mengeluarkan kebijakan secara obyektif, tidak. Tidak pernah," kata dia.
"PBB, yang didirikan selepas Perang Dunia II memiliki singkatan dari mewakili seluruh dunia. Takdir Seluruh dunia tidak bisa di tangan lima negara saja."
Erdogan juga menyayangkan dunia Barat yang tidak mengakui sumbangsih Turki terhadap peradaban dunia. "Faktanya kami tidak pernah mendapatkan apresiasi di Barat. Turki telah memberikan kontribusi seni yang sangat penting, seperti musik, kaligrafi, seni marmer dan lainnya," ucap dia.
"Negara kami dibesarkan banyak intelektual selama berabad-abad. Mereka coba melumpuhkan bahasa kita, semangat dan peradaban kita di masa lalu, tapi mereka tidak akan bisa menguras benih intelektual kami," kata dia.