Selasa 09 Dec 2014 14:53 WIB

Dalam 24 Jam, Tiga Pesawat Qantas Mendarat tak Terjadwal

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Tiga pesawat milik maskapai penerbangan milik Qantas terpaksa melakukan pendaratan tak terjadwal karena terkait masalah keamanan.

Pihak Qantas menyebutkan, penerbangan QF7 dengan tujuan dari Sydney, Australia menuju  Dallas, Texas, Amerika Serikat, kembali ke bandara empat jam setelah lepas landas. Penerbangan terpaksa dikembalikan ke Sydney karena adanya masalah teknis yang mempengaruhi kursi, sistem hiburan selama penerbangan, dan beberapa toilet.

Dalam waktu 24 jam, pesawat jenis airbus A380 tersebut menjadi pesawat Qantas ketiga yang melakukan pendaratan tak terjadwal. "QF7 kembali ke SYD; ada masalah dengan sistem hiburan, listrik pada kursi & beberapa toilet. Keputusan dibuat untuk kenyamanan pelanggan," ungkap Qantas di jejaring sosial Twitter baru-baru ini.

Dalam sebuah pernyataan Qantas juga menambahkan: "Meskipun pesawat bisa saja melanjutkan penerbangan dengan aman ke Dallas, keputusan untuk kembali ke Sydney dibuat untuk kepentingan kenyamanan penumpang".

Sementara itu salah satu penumpang juga memposting pernyataannya di Twitter. "Hal yang lucu dari penerbangan itu adalah ketika tombol untuk menyiram di toilet tidak berfungsi dan listrik di kabin tidak bekerja," tulisnya.

"Maaf Qantas, penerbangannya memang menganggu. Tapi awak penerbangan tetap menakjubkan," ujar pengguna Twitter lainnya.

Penerbangan dari Sydney ke Dallas dikenal sebagai penerbangan komersil terpanjang di dunia, dengan durasi penerbangan mencapai 15 jam. Qantas mengatakan penumpang yang tidak tinggal di Sydney telah memesan ke hotel. Sementara beberapa orang telah memesan kembali penerbangan lain,  yang dijadwalkan berangkat Selasa (09/12) pagi.

Sebelumnya, penerbangan Qantas dari Perth ke Karratha kembali ke bandara, setelah tercium bau yang cukup kuat.

Pilot dari pesawat jenis 737 menyerukan protokol pendaratan darurat setelah asap terdeteksi di kabin. Sekitar 80 penumpang langsung diperiksa oleh petugas ambulans St John Ambulance, karena khawaitir telah mencium asap. Namun, tidak ada yang dirawat di rumah sakit.

Senin (08/12) pagi, pesawat jenis airbus A380 lainnya, sedang dalam perjalanan dari Dubai ke Sydney. Pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat di Perth setelah mengalami kerusakan pendingin cuaca di kabin, saat terbang di atas Samudera Hindia. "Sebagai tindakan pencegahan, pesawat turun 10 ribu kaki dan kapten meminta arahan untuk mendarat darurat," ujar Qantas dalam sebuah pernyataan. Tidak ada penumpang yang terluka dalam peristiwa tersebut.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement