REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan adanya peningkatan nilai ekspor ke Mesir di tahun 2015 mendatang.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak menyatakan, tahun depan ditargetkan ada peningkatan nilai ekspor sebesar 10 persen.
"Mesir adalah negara prospektif. Tahun depan proyeksi kita, nilai ekspor meningkat 10 persen. Mesir ini sebagai penghubung kita melakukan ekspor sekaligus ke Eropa," jelas Nus. Pernyataan tentang ini berkaitan dengan rencana Mesir untuk membangun terusan Suez jalur kedua yang nantinya akan menekan biaya logistik untuk ekspor ke Eropa.
Nus juga menjelaskan, salah satu komoditas yang akan digenjot tahun depan adalah furnitur atau mebel. Namun, Nus menambahkan, komoditas mebel ini bukan barang jadi namun akan diekspor dalam bentuk setengah jadi.
"Misal furniture, kita ekspor setengah jadi, di Mesir di finalisasi. Baru mereka kirim ke Eropa," lanjut Nus. Cara ini diyakini akan lebih menguntungkan pelaku usaha karena Mesir memiliki kebijakan tarif yang lebih ringan untuk melakukan ekspor ke Eropa.
Selain mebel, Indonesia juga akan meningkatkan lagi produk CPO (crude palm oil) yang sempat menurun drastis angka ekspornya. "CPO menurun 98 % tahun lalu. Karena pasar di Mesir lesu. Tahun depan kita akan tingkatkan lagi," lanjut Nus.
Kementerian Perdagangan mencatat, nilai ekspor produk non migas Indonesia ke Mesir tercatat sebesar 1,1 miliar dolar AS dan nilai impor produk non migas Indonesia sebesar 126,9 juta dolar AS. Secara kumulatif pada periode Januari-September 2014, total perdagangan Indonesia-Mesir mencapai 1,035 miliar dolar AS, dengan perincian nilai ekspor non migas Indonesia sebesar 917,1 juta dan nilai impor mon migas sebesar 118,7 juta dolar AS. Hal ini menunjukkan Indonesia meaekh mengalami surplus sebesar 798,4 juta dolar AS.
Beberapa produk Indonesia yang diminati pelaku usaha Mesir termasuk ban mobil, peralatan rumah tangga, teh, CPO, sabun, dan keramik,
Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Nus Nusulia Ishak menambahkan, pertemuan bilateral antara Indonesia dan Mesir dilakukan sebagai salah satu upaya strategis yang dilakukan Kemendag. "Sekali lagi saya berharap, kegiatan ini dapat dimanfaatkan eksportir Indonesia untuk memperoleh kontak dagang sekaligus meningkatkan akses pasar ke Mesir," jelas Nus.