REPUBLIKA.CO.ID,KABUL--Seorang remaja melakukan bom bunuh diri di Pusat Kebudayaan Prancis di Sekolah Tinggi Istiqlal. Insiden tersebut menewaskan satu orang dan melukai 15 orang lainnya.
Dilansir dari kantor berita AP, Menteri Dalam Negeri Mohammad Ayoub Salangi mengatakan, korban tewas adalah warga negara Jerman. Namun, Salangi belum mengetahui jenis kelamin korban.
Ledakan tersebut merupakan serangan bunuh diri kedua yang melanda Kabul, Kamis (11/12). Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan.
Para pejabat mengatakan, auditorium yang diledakkan tersebut memiliki kapasitas lebih dari 100 orang. Tersangka menyembunyikan bahan peledak di balik pakaiannya.
Juru bicara polisi Kabul Hashmat Stabakzai mengatakan pada Aljazirah, penyerang berusia 16 atau 17 tahun. Aljazirah melaporkan, serangan terjadi di bagian teraman dari kota.
Kedutaan Prancis mengatakan, semua warga negara Prancis aman. Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengecam serangan sebagai tindakan barbar.
"Saya sangat mengutuk aksi teroris ini yang menyebabkan kematian beberaa orang dan membuat banyak lainnya terluka," kata Fabius dalam sebuah pernyataan.