REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO-- Ribuan warga Jepang memadati Istana Kekaisaran untuk merayakan ulang tahun Kaisar Jepang, Akihito yang ke-81, Selasa (23/12). Kaisar Akihito yang menjadi saksi pembantaian warga Jepang saat perang dunia II berharap negaranya terus maju dalam pembangunan dan menjadi negari yang damai.
Seperti dilansir Japan Today (24/12) dengan suara lembutnya, Akihito menyapa rakyatnya dibalkon taman kekaisaran Jepang yang menghadap ke timur. Didampingi permaisuri Michiko dan anggota keluarga kerajaan, Akihito menyambut sekitar 23.300 orang warga Jepang yang menghadiri ulang tahunnya. Sambil mengibarkan bendera Jepang, para warga menerikan 'Banzai' atau 'Panjang Umur'
Dua kali dalam setahun Istana Kekaisaran Jepang dibuka untuk masyarakat umum, yakni saat ulang tahun kaisar dan tahun baru yang digunakan keluarga kerajaan untuk menyambut rakyatnya. Akihito pun mengenang kembali tragedi Perang Dunia II, di mana tahun depan menjadi peringatan yang ke-70 dari berakhirnya konflik.
"Lebih dari tiga juta rakyat Jepang kehilangan nyawa selama Perang Dunia II," kata Akihito dalam sesi wawancara dengan Badan Rumah Tangga Kerajaan.
"Agar mereka tidak mati sia-sia dan saya percaya itu maka adalah tugas kita dan tanggung jawab kita untuk generasi mendatang adalah untuk terus berusaha menuju Jepang lebih baik," katanya.
"Dalam hal pembangunan, saya berharap bahwa Jepang akan terus maju sebagai negara yang stabil, damai, dan saling membantu tidak hanya kepada negara-negara tetangga, tetapi dengan banyak negara di dunia, " katanya.
Sementara itu Ayah kaisar Akhito yakni Kaisar Hirohito, merupakan sosok yang disegani semasa hidupnya di mana ia pernah menjabat sebagai Jepang selama masa penjajahan Asia pada 1930-1940.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
