Ahad 28 Dec 2014 04:58 WIB

,Korban Banjir Malaysia Defisit Makanan dan Air Bersih

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Agung Sasongko
Banjir di Malaysia
Foto: Borneo Post/Twitter
Banjir di Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memerintahkan seluruh pihak terkait menyediakan bantuan cepat untuk lebih dari 130 ribu pengungsi dan lainnya yang terdampak banjir. Bencana tersebut merupakan banjir terbesar yang menerjang Malaysia dalam satu dekade terakhir.

Najib juga mengumumkan dana khusus sebesar 500 juta ringgit Malaysia atau sekitar 134 juta dolar AS guna dikelola Dewan Keamanan Nasional untuk menolong upaya bantuan dan mendesak lembaga keuangan untuk menjadwal ulang waktu pembayaran peminjam dana yang terdampak banjir.

Najib mempersingkat jadwal kunjungan berliburnya ke AS untuk mengunjungi Kelantan, kota yang terparah diterjang banjir di antara delapan kota lainnya.

Selama blusukan, dia mendaratkan helikopter Angkatan Udara Kerajaan Malaysia ke wilayah terdampak banjir, dan menjenguk korban di pusat bantuan sementara (PPS) di Sekolah Kebangsaan Kubang Batang, Tumpat, dan Sekolah Menengah Kebangsaan Belimbing PPS di Tanah Merah.

Ketua Umum Komite Bencana Banjir Kelantan Datuk Seri Mustapa Mohamed mengatakan, mereka telah mengidentifikasi empat wilayah terdampak banjir terparah di Malaysia. Disebutnya, Rantau Panjang, Pasir Mas, Tumpat, dan Tanah Merah.

Kelantan, dengan lebih dari 80 ribu pengungsi di pusat bantuan, telah mendeklarasikan liburan spesial besok. Ahad adalah hari kerja di Kelantan. Informasi terakhir, 161 ribu warga dipindahkan karena banjir. Mayoritas warga dievakuasi ke pusat bantuan.

AFP melaporkan korban banjir geram di kepadatan pusat bantuan dekat Kota Baru. ''Saya marah kepada mereka (pemerintah). Kita tidak peduli dengan politik mereka. Kita hanya ingin pemerintah melakukan apa yang harus dilakukan dan menolong kita,'' ujar Farhana Suhada seperti dikutip Themalaysianinsider.com, Sabtu (27/12).

Fahana mengaku defisit makanan dan air bersih. ''Untuk sarapan saya dapat tiga biskuit dan the. Air dan makanan tidak cukup untuk bayi saya. Saya harus membeli susu sendiri,'' kata dia.

Deputi Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin membela pemerintah dengan mengatakan, suplai makanan cukup di pusat bantuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement