REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menitahkan rakyatnya dan seluruh instansi bersiap menghadapi risiko banjir besar. Departemen Meteorologi Malaysia memperkirakan bencana alam itu berpotensi terjadi pada November 2022.
"Pada kesempatan ini saya mengajak seluruh rakyat saya untuk berbenah diri dan melakukan persiapan menghadapi perubahan cuaca, dan meminta kepada seluruh instansi untuk melakukan persiapan yang matang demi kemaslahatan umat," kata Yang di-Pertuan Agong dalam sambutan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Tingkat Nasional 1444 Hijriah di Kuala Lumpur, Ahad (9/10/2022).
Persiapan tersebut tidak hanya pada aspek pengurangan dampak banjir. Agong juga memerintahkan dibuatnya aturan agar pemberian bantuan kepada korban banjir dapat diberikan secara lebih terencana, segera, dan lebih efektif.
Agong mengatakan ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW menuntut umatnya untuk senantiasa melakukan persiapan dalam menghadapi kondisi apa pun di masa depan. Sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Surah An-Nisa Ayat 71 yang mengatakan,"Wahai orang-orang beriman, bersiapsiagalah kamu, dan majulah ke medan pertempuran secara berkelompok, atau majulah bersama-sama".
"Jelas dalam keadaan apa pun Allah SWT mengingatkan agar kita bersiap sedia sebelum berlaku kejadian dan sebelum melakukan pekerjaan," ujar Agong.
Pada kesempatan yang sama Raja Malaysia itu juga menitahkan agar rakyat Malaysia menyatukan ikatan hati dan menumbuhkan upaya untuk menjaga kesejahteraan umat. Ia menyerukan agar rakyat tidak menyimpang terlalu jauh dari landasan yang telah diberikan Rasul.
"Baginda (Rasulullah SAW) telah mencerahkan kita dengan jalan yang benar. Mari bangkit bersama dan utamakan kemaslahatan umat dengan menjunjung tinggi teladan yang telah diwariskannya," titah Raja Malaysia.