REPUBLIKA.CO.ID, RWANDA -- Sebanyak 155 anggota kelompok pemberontak Hutu Rwanda menyerah.
Dilansir dari AFP Mereka menyerah Ahad (28/12) karena mendapat ancaman dari PBB dan pasukan militer Kongo. Upaya ini dilalukan untuk memulihkan ketenangan di Republik Demokratik Kongo Timur yang sedang bergolak.
Pemberontak yang mengaku sebagai Gerakan Pembebasan Rwanda (FDLR) menyerahkan diri pada pihak berwenang di Provinsi North Kivu di Republik Demokratik Kongo. Wakil Gubernur Provinsi Rwanda Feller Lutaichirwa mengatakan banyak pemberontak lainnya diyakini masih bebas.
Merekaa optimis kurang dari sepekan seluruh pemberontah akan menyerah. Masyrakat Internasional telah memberikan kesempatan FDLR untuk menyerahkan diri sebelum diserang tentara Kongo dan pasukan perdamaian PBB.
Anggota FDLR diperkirakan berjumlah dua ribu. Mereka yang bergabung juga diyakini pernah menjadi pelaku genosida di Rwanda 1994 lalu. Sebelumnya kelompok ini menentang pemerintahan Presiden Rwanda Paul Kagame Tutsi. Kamp mereka berada di negara tetangga Timur Kongo.
Mereka diduga telah mengerahkan tentara yang masih dibawah umur dan menyerang warga secara brutal. Mreka pun melakukan banyak pemerkosaan dan pembunuhan.