Selasa 30 Dec 2014 00:43 WIB

Penerbangan di Asia Mengalami Tahun yang Buruk

Rep: c09/ Red: Erdy Nasrul
Peta yang menunjukan lokasi terakhir pesawat Air Asia QZ8501
Foto: abc news
Peta yang menunjukan lokasi terakhir pesawat Air Asia QZ8501

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Biro Arsip Kecelakaan Pesawat di Jenewa menyatakan, 2014 merupakan tahun yang buruk bagi penerbangan di Asia. Dalam kasus Malaysia Airlines misalnya, sebelum 2014, maskapai tersebut memiliki catatan keamanan yang sangat baik.

Dilansir dari CNN, pada Maret lalu, Malaysia Airlines MH370 menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 penumpang. Pemerintah Malaysia percaya pesawat itu jatuh di suatu tempat di Samudra Hindia. Hanya saja, Sembilan bulan kemudian, MH370 masih belum dapat ditemukan. Lalu pada Juli, Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di atas Ukraina Timur. Peristiwa tersebut menewaskan 298 penumpang dan awak kapal.

Sementara itu Air Asia QZ8501 dari Indonesia menghilang pada Minggu (28/12) lalu dengan rute Surabaya-Singapura. Sebelumnya Air Asia memiliki catatan keamanan penerbangan yang mendekati sempurna. Namun, rekor catatan tersebut sekarang telah berubah. “Ini adalah mimpi buruk saya yang terburuk,” ujar CEO Air Asia, Tony Fernandes.

Selain itu, pada Juli lalu, dua kecelakaan pesawat juga terjadi dan menewaskan ratusan orang. Kecelakaan tersebut di antaranya adalah kecelakaan yang dialami Trans Asia Airways 222 yang memakan 48 korban jiwa di Taiwan, lalu kecelakaan Air Algerie 5017 yang menewaskan 116 orang di Mali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement