Selasa 30 Dec 2014 11:22 WIB

Layanan Gmail Terblokir di Cina, Ada Apa?

Gmail
Foto: CNN.COM
Gmail

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING-- Layanan surat elektronil Gmail dari raksasa internet Google tidak bisa diakses oleh sebagian besar pengguna yang berada di Cina, demikian keterangan dari kelompok anti-sensor GreatFire.org.

Menurut GreatFire.org, alamat Gmail Web terblokir sejak Jumat dan masih tidak bisa diakses sampai pada Senin. "Pemerintah tengah berupaya mengusir Google dari Cina dan bahkan mengurangi pangsa pasarnya di luar negeri," kata seorang anggota GreatFire.org yang merahasiakan identitasnya.

Transparency Report dari Google, yang merupakan laporan terbuka mengenai jumlah penggunaan layanan dari Google, memang menunjukkan penurunan drastis pengunjung Gmail dari Cina pada Jumat. "Kami telah memeriksa segalanya dan tidak ada yang salah dari pihak kami," kata juru bicara Google dari kantor perwakilan di Singapura melalui surat elektronik.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyuarakan keprihatinan terhadap tindakan pemerintah Beijing. "Kami mendesak Cina untuk transparan saat berurusan dengan perusahaan-perusahaan swasta dan mempertimbangkan dampak terhadap pasar dengan melakukan tindakan itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jeff Rathke.

Hampir semua layanan Google memang sudah mengalami ganggunan sejak Juni tahun ini. Namun sampai Jumat kemarin, para pengguna Gmail setidaknya masih bisa mengakses surat elektroniknya melalui sejumlah protokol seperti IMAP, SMTP, dan POP3 (atau dengan kata lain dengan aplikasi pihak ketiga di telephon pintar atau Microsoft Outlook).

Sebelumnya Pemerintah Cina sudah dikenal luas dalam pemberlakuan kebijakan kontrol ketat atas internet untuk mencegah kerusuhan sosial atau kritisisme terhadap Partai Komunis. Negara tersebut menerapkan sensor internet paling rumit di dunia yang dikenal dengan nama Great Firewall.

Para pengamat menduga Cina tengah meningkatkan kontrol tersebut dengan target utama perusahaan asing seperti Google untuk menyaring informasi dari luar negeri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement