REPUBLIKA.CO.ID, -- Seorang anggota jaringan peretas Chaos Computer Club (CCC), Jan Krissler, mengaku mengkloning sidik jari Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen.
Proses replikasi sidik jari ini dilakukannya dengan menggunakan sebuah perangkat lunak komersial dan berbekal foto yang diambil dari kamera standar dalam sebuah konferensi pers.
Dalam sebuah kesempatan di konvensi CCC, Krissler yang juga dikenal sebagai "Starbug" mengaku dirinya sebagai bagian dari asosiasi hacker terbesar di Eropa.
Di depan anggota CCC, Krissler mengaku mengambil banyak foto close up sang menteri dari berbagai sudut selama menteri berbicara. Dan dari foto-foto ini Krissler mengkloning sidik jari Ursula.
Setelah keberhasilannya memasulkan sidik jari ini, Krissler menyarankan kepada para politisi untuk menggunakan sarung tangan ketika berbicara di depan umum.
Sebagaimana diketahui, sidik jari merupakan identitas diri yang banyak digunakan sebagai sistem keamanaan seseorang terhadap sebuah perangkat. Apple dan Samsung misalnya juga menggunakan sidik jari sebagai kunci akses membuka ponsel.
Para ahli sendiri sekarang menyakinkan penggunaan sidik jari tidak lagi aman.
“Kebanyakan orang sudah menerima biometri yang mengandalkan informasi statis seperti pengenalan wajah atau sidik jari bukan bentuk keamanaan karena bisa dipalsukan,” ujar ahli cyber security, Prof Alan Woodward dari Universitas Surrey seperti dilansir dari BBC, Ahad (4/1).