REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Lembaga amal yang mengirim perawat Pauline Cafferkey ke Sierra Leone, Save the Children memulai investigasi khusus terkait kronologi Cafferkey terinfeksi.
Saat ini, perawat tersebut berada dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit London. ''Kita melakukan semuanya untuk mengindentifikasi sumber infeksi,'' kata Direktur Save the Children, Rob MacGillavray pada BBC, Senin (5/1).
Investigasi meliputi bagaimana perawat menggunakan perlengkapan keselamatan juga aktifitas sosial di tempat Cafferkey bekerja di Kerrytown.
Cafferkey telah menjadi bagian dari tim sukarelawan yang ditempatkan di Sierra Leone oleh pemerintah Inggris pada November. Ia kembali ke Glasgow melalui Casablanca, Maroko, dan bandara Heathrow London.
Ia terdiagnosa positif Ebola setelah melewati screening penyakit di bandara Heathrow. Suhu tubuhnya dilaporkan meningkat. Namun, suhunya berangsur normal setelah pemeriksaan selama tujuh hari sehingga ia diizinkan pulang.
Paginya, ia jatuh sakit dan masuk rumah sakit di Glasgow. Wanita berusia 39 tahun tersebut saat ini menerima perawatan obat eksperimental di Royal Free Hospital di Hampstead.
Cafferkey adalah pasien Ebola kedua di Inggris. Kasus pertama menimpa perawat William Pooley. Ia dirawat di rumah sakit yang sama dengan Cafferkey saat ini. Pooley telah dinyatakan sembuh pada September lalu.
Ia diberi perawatan dengan obat anti virus ZMapp, sementara Cafferkey tidak. Plasma darah Pooley kini digunakan untuk merawat korban Ebola lain termasuk Cafferkey.
Pada Ahad, Perdana Menteri David Cameron memuji keberanian Cafferkey. ''Semua orang bersamanya, kita semua memikirkannya juga keluarganya,'' kata Cameron.