REPUBLIKA.CO.ID, PORT AU PRINCE -- Presiden Haiti Michel Martelly mengumumkan pembentukan pemerintahan barunya melalui jejaring sosial Facebook pada Ahad (18/1) kemarin. Pembentukan kabinet baru dilakukan dalam upaya menyelamatkan negara tersebut dari krisis politik.
Kantor berita Reuters melaporkan, Martelly pada Jumat (16/1) berjanji untuk menggunakan kewenangan eksekutifnya untuk membentuk pemerintah baru setelah parlemen dibubarkan pekan lalu.
Meski menjanjikan pemerintahan baru Martelly masih mempertahankan beberapa posisi dalam kabinetnya saat ini seperti, menteri kesehatan, pariwisata, pendidikan, luar negeri, pertahanan dan pekerjaan umum.
Dia juga menunjuk beberapa sekutu untuk posisi kunci. Termasuk Menteri Perencanaan Yves Germain Joseph dan Menteri Luar Negeri untuk Keamanan Publik Care Alexandre.
Martelly mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi di laman Facebooknya, sebanyak 18 menteri dan 16 sekretaris negara akan dilantik pada Senin (19/1) sore.
Dalam pidatonya pada Jumat, Martelly mendesak demonstran anti-pemerintah untuk menjaga ketertiban. Ia menyatakan tengah berusaha mengarahkan negara tersebut ke pemilihan umum baru. Dia juga melantik mantan walikota Port-au-Prince Evans Paul, menjadi perdana menteri baru.