Selasa 10 May 2022 10:29 WIB

AS Dakwa Tersangka Ketiga Kasus Pembunuhan Presiden Haiti

AS dakwa mantan senator Haiti atas konspirasi pembunuhan Presiden Jovenel Moise.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
FILE - Dalam foto arsip 7 Februari 2020 ini, Presiden Haiti Jovenel Moise berbicara selama wawancara di rumahnya di Petion-Ville, pinggiran Port-au-Prince, Haiti. Sumber mengatakan Moise dibunuh di rumah, ibu negara dirawat di rumah sakit di tengah ketidakstabilan politik.
Foto: AP/Dieu Nalio Chery
FILE - Dalam foto arsip 7 Februari 2020 ini, Presiden Haiti Jovenel Moise berbicara selama wawancara di rumahnya di Petion-Ville, pinggiran Port-au-Prince, Haiti. Sumber mengatakan Moise dibunuh di rumah, ibu negara dirawat di rumah sakit di tengah ketidakstabilan politik.

REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Amerika Serikat (AS) dakwa mantan senator Haiti atas konspirasi pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise. Ia tersangka ketiga yang didakwa Departemen Kehakiman AS saat penyidikan di negara Karibia itu sendiri masih mengalami kebuntuan.

Kepolisian Haiti menetapkan John Joel Joseph sebagai tersangka beberapa hari usai pembunuhan pada Juli tahun lalu. Ia melarikan diri dari Haiti dengan perahu dan ditangkap di Jamaika pada Januari karena masuk ke negara itu secara ilegal. Ia kemudian diekstradisi ke AS.

Dalam siaran persnya, Departemen Kehakiman AS mengatakan Joseph menghadapi dakwaan berkonspirasi untuk melakukan pembunuhan atau penculikan di luar AS dan memberikan dukungan material yang menghasilkan kematian.

Jaksa AS mengatakan awalnya ia berkonspirasi untuk menculik Moise tapi kemudian berkembang menjadi rencana pembunuhan. Setelah kelompok yang melakukan tindak kejahatan tidak berhasil menemukan pesawat untuk membawanya keluar dari Haiti.

"(Joseph) hadir ketika perencana konspirasi lainnya mendapatkan tanda tangan mantan hakim Haiti pada permintaan tertulis atas bantuan untuk penangkapan dan pemenjaraan Presiden Moise," kata siaran pers Departemen Kehakiman, Senin (9/5).

Ia juga membantu mendapatkan kendaraan dan pistol untuk mendukung operasi. Siaran pers itu mengidentifikasi tersangka dengan nama depannya "John" sementara pihak berwenang Haiti menyebutkan nama belakangnya "Joseph,"  

Pada Januari lalu jaksa AS juga mengajukan dakwaan serupa pada warga dwi-kewarganegaraan Haiti-Chili Rodolphe Jaar dan mantan tentara Kolombia Mario Palacios. Ia salah satu dari lima orang yang masuk ke kamar Moise dan menembaknya.

Proses peradilan Haiti pada pembunuhan tersebut masih tertahan. Empat hakim kasus itu keluar setelah mengeluh mendapat ancaman pembunuhan dan khawatir dengan keamanan pribadi mereka.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement