Rabu 21 Jan 2015 13:19 WIB

Palestina Kutuk Penculikan Warga Jepang Oleh ISIS

Rep: c84/ Red: Agung Sasongko
Kelompok bersenjata ISIS.
Foto: AP
Kelompok bersenjata ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam dan mengutuk penculikan dua warga negara Jepang oleh ISIS. Ini disampaikannya saat bertemu dengan  Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, di Kota Ramallah, Tepi Barat.

Dalam konferensi pers bersama PM Jepang tersebut, Abbas menyampaikan solidaritas dan simpatinya yang mendalam untuk Jepang. "Tindakan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai, moral, tradisi dan prinsip-prinsip manusia," kata Abbas, sebagaimana diberitakan china.org, Rabu (21/1).

Abbas juga memuji peran Jepang dalam proses perdamaian Israel-Palestina. Kata dia, Palestina tidak akan pernah melupakan dukungan Jepang untuk Palestina, yang dimulai ketika membantu pengungsi Palestina.

Kepada Abe, Abbas juga menyampaikan perkembangan politik terbaru dan rencana para menteri luar negeri negara-negara Arab untuk menggalang dukungan politik bagi rancangan resolusi baru yang menyerukan pembentukan negara Palestina merdeka.

Jepang, lanjut dia, telah menjanjikan akan memberikan bantuan dana sebesar 100 juta dollar untuk proses rekonstruksi Gaza yang sempat hancur akibat serangan brutal Israel pada tahun lalu.

Sementara itu, Abe mengatakan kepada wartawan bahwa penculikan ISIS terhadap kedua warga negara Jepang tidak dapat diterima. Ia juga meminta bantuan kepada Palestina dan berharap para sandera dapat segera dibebaskan. Kata Abe, Jepang melalui Wakil Menteri Luar Negerinya, Yashuide Nakayama, akan terbang ke Yordania untuk menemukan solusi atas ditahannya dua warga negaranya oleh ISIS.

Abe sendiri telah berada di Israel-Palestina sejak Ahad (18/1) untuk bertemu dengan pejabat dan pemimpin bisnis di Israel. Sebelumnya pada Selasa (20/1), kelompok ISIS menuntut tebusan sebesar 200 juta dollar untuk melepaskan dua tawanan Jepang, seperti dikutip Arab News, Rabu (21/1).

Abe menambahkan bahwa ia berharap Palestina dan Israel akan dapat hidup damai dan negaranya akan terus mendukung perdamaian berdasarkan solusi dua-negara.n c84 / m.nursyamsyi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement