Jumat 30 Jan 2015 16:45 WIB

Perang Gaza Dorong Perekonomian Palestina ke dalam Resesi

Rep: Gita Amanda/ Red: Agung Sasongko
Warga di Jalur Gaza, Palestina.
Foto: Reuters
Warga di Jalur Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) melaporkan, Kamis (29/1), perang antara Israel dan Palestina mendorong perekonomian Palestina ke dalam resesi. Wilayah Gaza dan Tepi Barat mengalami kemerosotan ekonomi pertama sejak 2006.

Dilansir dari Al-Arabiya, Jumat (30/1), IMF mengatakan pemboman keras yang dilakukan Israel ke kantong-kantong Gaza, membuat perekonomian di kota tersebut menurun hingga 15 persen. Sementara secara keseluruhan Perang Gaza telah berimbas pada penurunan satu persen dari produk domestik bruto Palestina.

"Perekonomian terkena imbas pada 2014, setelah perang di Gaza dan meningkatnya ketegangan politik di Tepi Barat dan Yerusalem Timur," kata IMF.

IMF menambahkan, pemulihan kembali Gaza juga diragukan mengingat penangguhan pendapatan cukai untuk Palestina senilai 127 juta dolar oleh Israel. Padahal menurut IMF dana tersebut mengumbang dua pertiga pendapatan bersih Palestina.

Selain itu, rekonstruksi di Gaza juga bergerak dengan sangat perlahan. Sebagian dikarenakan kurangnya rekonsiliasi nyata antara faksi-faksi di Palestina. Sementara sebagian lain karena banyak pendonor yang tak menindaklanjuti janji mereka mendukung kembali pembangunan Gaza.

Gejolak yang terjadi di Palestina juga telah meningkatkan pengangguran di Gaza maupun Tepi Barat. Di Gaza misalnya pengangguran meningkat 41 persen sedangkan di Tepi Barat 19 persen.

IMF memuji Otoritas Palestina yang menjaga defisit fiskal tetap berada di bawah kontrol. Namun mereka mengatakan meski Israel melepaskan dana bantuan pajak, Palestina tetap akan menghadapi kekurangan fiskal yang besar.

"Risiko serius ini bisa diatasi jika Israel kembali mentransfer bantuan pajak dan para pendonor memberikan bantuan awal mereka," ujar IMF.n Gita Amanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement