Ahad 15 Feb 2015 08:57 WIB

Yordania Minta AS Usut Tuntas Tragedi Chapel Hill

Rep: C84/ Red: Erik Purnama Putra
Juru bicara Kemenlu Yordania, Ashraf Khasawneh.
Foto: Linkedin
Juru bicara Kemenlu Yordania, Ashraf Khasawneh.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yordania menyatakan dua dari tiga mahasiswa Muslim yang ditembak mati di Chapel Hill, North Carolina, Amerika Serikat (AS) merupakan warganaya.

Dalam sambungan telepon kepada the Jordan Times, juru bicara Kemenlu Yordania, Ashraf Khasawneh mengatakan, Yusur Abu Salha dan adiknya, Razan Abu Salha adalah warga negara Yordania.

Keduanya bersama Deah Barakat yang merupakan suami Yusur Abu Salha menjadi korban atas serangan brutal Craig Stephen Hicks, dilansir Albawaba.

Kepolisian Chapel Hill dan juga FBI sendiri sedang menyelidiki motif pembunuhan ini lantaran besarnya dugaan agama ketiga korban lah yang menjadi pemicunya. Sejauh ini, kepolisian setempat hanya melaporkan bahwa penembakan lantaran sengketa parkir semata.

"Kami sekarang sedang menindaklanjuti masalah ini melalui dengan kedutaan kami di Washington. Ini adalah insiden tragis dan kami masih menunggu hasil penyelidikan," kata Khasawneh.

"Yusur sedang mempersiapkan dirinya untuk belajar di jurusan kedokteran gigi dan Razan mengambil bidang arsitektur," ujar kerabat korban yang berada di Amman, Yordania.

Kerabat korban menambahkan, keduanya tinggal di Yordania sebelum orang tua mereka memutuskan membawanya ke Amerika Serikat pada 1993.

"Kami menelepon ayahnya [Mohammad Abu Salha] dan menyampaikan belasungkawa kami. Dia mengatakan si pembunuh telah mengincar dua putrinya dan suaminya beberapa kali sebelumnya," kata sepupunya.

Dia menambahkan bahwa Razan sedang mengunjungi kakak dan kakak iparnya di apartemen mereka ketika kejahatan itu terjadi. "Seperti yang terjadi, hati ibu telah hancur dan dia bahkan tidak bisa berbicara kepada kami," sambungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement