REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott meluruskan semua anggapan yang diterima pemerintah Indonesia terkait dengan diungkitnya bantuan Tsunami pemerintah Australia kepada Indonesia. Menurutnya, diungkitnya bantuan Tsunami bukan berarti Australia pamrih.
Menurut Abbott,ia hanya menunjukkan kedalaman persahabatan antara Australia dan Indonesia ketika ia mengaitkan bantuan asing untuk nasib Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
"Aku menunjukkan kedalaman persahabatan antara Australia dan Indonesia, dan fakta bahwa Australia ada ketika Indonesia dalam kesulitan," katanya kepada wartawan di Tasmania, seperti dilansir skynews, Kamis (19/2).
Sebelumnya, Abbott mengungkit bantuan 1 miliar dollar saat Australia mengucurkan bantuan pascabencana Tsunami 2004 silam. Alih-alih melunakkan hati pemerintah Indonesia, statement itu justru membuat kondisi makin runcing. Indonesia menganggap apa yang disampaikan Abbott bukanlah bahasa yang baik dalam hubungan diplomatik.
"Kami tahu kejahatan yang mengerikan telah dilakukan (Bali Nine)... membuat orang-orang ini di penjara untuk waktu yang sangat lama memang, tapi jangan bunuh mereka," kata Abbott.