Ahad 01 Mar 2015 19:20 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Jika ada Kekosongan Jabatan PM, Bishop dan Turnbull Berpeluang Menjadi PM Australia

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop
Foto: Reuters
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Dua Menteri Komunikasi kepemimpinan Tonny Abbott yakni Malcolm Turnbull dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop didorong untuk maju dalam kontes kepemimpinan di Partai Liberal. Ini dilakukan jika terjadi mosi lagi dan posisi Perdana Menteri kosong.

Pendukung Bishop mengatakan kepada ABC kalau Bishop harus mengajukan diri sebagai salah satu kandidat untuk memperebutkan jabatan tertinggi di pemerintahan Australua tersebut. Alasannya Partai Liberal menginginkannya diberikan kesempatan sebagai pemimpin alternatif.

Mereka mengatakan, Bishop telah menunjukkan dirinya sebagai "Pemulis suasana bukan sebagai orang yang memicu perbedaan," dan telah menjalankan tugas di kabinet Abbott dengan baik dan menunjukkan dirinya sebagai wakil yang setia.

Sementara Kepala perwakilan Partai Liberal di parlemen federal mengatakan kepada ABC kalau mereka meyakini Turnbull telah berhasil mendapatkan dukungan untuk dapat memenangkan tantangan kepemimpinan namun diketahui Turnbull tidak ingin mengemukakan dukungan tersebut dan berisiko dipandang sebagai orang yang mengakhiri Abbott dari jabatannya sebagai Perdana Menteri.

Sejumlah pendukung Turnbull mengatakan jika mantan pendukung Abbott meyakini kalau posisinya semakin tidak bisa dipertahankan maka mereka terpaksa akan melawannya dan meminta Abbott untuk mundur.

Para pendukung Abbott juga menginginkan agar Abbott mengundurkan diri dan  meyakini kalau itu merupakan cara terbersih dan demi kepentingan terbaik dari Partai Liberal namun mereka tidak yakin Abbott bersedia mengundurkan diri.

Ditanya wartawan Ahad (1/3) pagi, apakan dia akan menantang Abbott, Turnbull mengatakan dia tidak ingin terlibat dalam diskusi hipotetis. Turnbull juga mengelak dari pertanyaan seputar masalah kepemimpinan ini dengan mengatakan dirinya masih terfokus pada pemilihan di negara bagian New South Wales.

 

Kantor Perdana Menteri berharap dapat terus menjaga momentum sejak minggu lalu, dengan mengumumkan strategi keamanan nasional, investasi asing di bidang properti dan reformasi kesejahteraan dengan merilis laporan antargenerasi, nan menambah pasukan untuk memerangi Islam ekstremis negara di Irak.

 

Sementara itu dilaporkan Partai Liberal akan melakukan pertemuan pada Selasa mendatang, padahal Partai Liberal tidak memiliki jadwal pertemuan hingga 17 Maret mendatang, dan ini berarti tampaknya akan akan ada mosi kepemimpinan lagi yang akan terjadi di partai LIberal pada pekan ini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-03-01/tony-abbott-kesulitan-meyakini-kolega-kalau-dirinya-tetap-layak-menjadi-pm/1420109
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement