Rabu 04 Mar 2015 13:23 WIB
Koin untuk Australia

Koin untuk Abbott dari London

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott.
Foto: AP
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Koin untuk Perdana Menteri Tony Abbott tak hanya datang dari Indonesia, tapi juga dari Inggris. Warga Indonesia di Inggris menyerahkan uang recehan ke Komisi Tinggi Australia, Australia House, Strand, London WC2B di London pada Selasa (3/3), pukul 10 malam waktu Indonesia bagian barat.

Beberapa kelompok warga Indonesia di seluruh Britania Raya secara spontan mulai mengumpulkan kepingan koin sejak 24 Februari 2015. Hal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan warga Indonesia lain di tanah air.

Koin tersebut dikumpulkan untuk 'mengganti' biaya yang dikeluarkan Australia ketika membantu korban tsunami Indonesia tahun 2004. Selain pengumpulan koin, mereka juga melakukan aksi damai.

Aksi bertajuk Coins For Australia yang sekarang sedang marak di Indonesia melecut rasa solidaritas mereka untuk melakukan hal yang sama. Koordinator aksi, Caya Fairrie dan Irma Lengkong Mikkonen mengaku tergugah dengan pemberitaan tersebut.

''Kami juga ingin menyoroti ketidaktepatan komentar Perdana Menteri Tony Abbott yang menghubungkan dana bantuan Australia untuk musibah tsunami di Aceh dengan eksekusi warga Australia dalam kasus 'Bali Nine','' kata mereka seperti dalam siaran pers yang diterima Republika (Rabu 4/2).

Koin-koin yang dikumpulkan berasal dari beberapa distrik yang dikumpulkan satu orang. Kemudian, mereka mengorganisir antar distrik untuk mengirimkannya pada koordinator. Selanjutnya, koin diberikan pada representatif Australia di Komisi Tertinggi Britania Raya, London.

Receh tersebut dikumpulkan dari Hertford, Cambridge, Pusat London, London Utara, Nottingham, York dan Bedfordshire. Mereka menerima dari sekitar sepuluh sampai 15 orang penyumbang. Selain itu, ada sepuluh relawan yang mengumpulkan koin dari stasiun kereta bawah tanah Temple.

Selain menghibahkan Coins For Australia/Uang Recehan, mereka juga menyerahkan surat pengantar yang ditujukan kepada Komisioner Tinggi Australia, Alexander Downer AC. ''Aksi damai ini merupakan simbol solidaritas kemanusiaan dan kebebasan berekspresi warga Indonesia yang jauh dan menetap di Inggris,'' kata Mikkonen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement