Ahad 08 Mar 2015 10:44 WIB

Tim Investigasi Rusia Tetapkan Dua Tersangka Pembunuh Nemtsov

Rep: C15/ Red: Winda Destiana Putri
Boris Nemtsov, tokoh oposisi Rusia yang ditembak orang tidak dikenal, Jumat (27/2).
Foto: the telegraph
Boris Nemtsov, tokoh oposisi Rusia yang ditembak orang tidak dikenal, Jumat (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Tim investigasi Rusia menetapkan dua tersangka yang diduga menjadi pelaku pembunuhan Boris Nemtsov. Dua pelaku tersebut saat ini ditahan di tahanan Rusia.

Dua pelaku tersebut adalah Anzor Gubashev dan Zaur Dadayer. Mereka berasal dari Caucasus, Selatan Rusia. Namun, tim investigasi hingga kini masih menyelidiki kembali siapa dalang dari pembunuhan tersebut. Banyak perkiraan muncul yang melatar belakangi kedua pria ini membunuh Nemtsov.

"Kami masih menginvestigasi lebih lanjut dari mana mereka berasal, apakah tergabung dengan organisasi teroris juga untuk membongkar siapa dalang dari pembunuhan tersebut," ujar salah satu tim investigasi seperti dilansir Reuters, Ahad (8/3).

Salah satu pendukung Nemtsov, Ilya Yahsa menyebut pihak oposisi juga masih menyelidiki siapa dalang dari pembunuhan ini. Mereka masih meyakini pembunuhan terhadap Nemtsov berkaitan dengan Valdimir Putin. Namun, menurut informasi yang diterima oleh Yahsa, kedua orang pembunuh Nemtsov merupakan orang yang tergabung dalam kelompok militan Ukraina.

Pembunuhan tersebut merupakan sejarah baru di Rusia dan merupakan kejadian yang mengejutkan selama 15 tahun pemerintahan Putin. Nemtsov dikenal sebagai orang yang kerap melempar kritik pedas pada pemerintahan Putin. Dari hal tersebut sorotan dalang dari pembunuhan Nemtsov tertuju pada Putin.

Kelompok Liberal pun merasa kaget dan juga merupakan peringatan waspada terhadap sikap mereka. Namun, hal tersebut tak membuat para kelompok liberal berhenti untuk menyuarakan revolusi di Rusia.

Pihak pemerintah sendiri hingga kini juga masih terus melakukan penyelidikan terkait siapa yang membunuh Nemtsov, langkah ini diambil sebab Putin sendiri mengaku pembunuhan tersebut merupakan bagian dari konspirasi untuk memecah belah Rusia dan membuatnya jadi tersudut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement