Rabu 11 Mar 2015 09:30 WIB

300 Muslim Cina Uighur Diduga Gabung ISIS

Rep: c05/ Red: Angga Indrawan
Muslim Uighur kembali dari shalat berjamaah di Masjid Id Kah, Kashgar, Xinjian. Kerusuhan beberapa tahun lalu masih menyisakan trauma bagi umat Muslim etnis ini.
Foto: China Daily)
Muslim Uighur kembali dari shalat berjamaah di Masjid Id Kah, Kashgar, Xinjian. Kerusuhan beberapa tahun lalu masih menyisakan trauma bagi umat Muslim etnis ini.

REPUBLIKA.CO.ID, XINJIANG -- Para pejabat China anggota Muslim Uighur, etnis minoritas di negara itu, telah pergi ke luar negeri untuk bergabung bersama kelompok ISIS.

The Global Times, sebuah surat kabar berafiliasi dengan Partai Komunis Cina yang berkuasa, Rabu (12/3) melansir, pada Desember bahwa sebanyak 300 orang Cina berjuang bersama kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah.

"Ada Uighur yang melarikan diri ke luar negeri dan bergabung dengan Negara Islam," kata Zhang Chunxian, sekretaris Partai Komunis Xinjiang, Rabu (12/3).

Menurut Zhang, organisasi ISIS memang memiliki pengaruh internasional besar dan Xinjiang tidak bisa menjauhkan diri dari itu. Zhang juga menemukan bahwa beberapa yang berjuang kembali ke Xinjiang untuk berpartisipasi dalam tindakan teroris dalam negeri.

Beijing sebelumnya telah menyalahkan kekerasan militan Islam dengan koneksi asing yang menginginkan sebuah negara merdeka di Xinjiang. Zhang mengatakan, pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk menghentikan orang-orang dari pergi ke luar negeri untuk bergabung ke dalam kelompok ISIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement