Sabtu 14 Mar 2015 12:12 WIB

Gas Emisi Dunia Berkurang, Global Warming Terkendali

Rep: C15/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi Dampak Global Warming
Ilustrasi Dampak Global Warming

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Badan Energi Internasional PBB mencatat bahwa jumlah gas emisi CO2 mengalami stagnan. Hal ini menjadi luar biasa, sebab pertumbuhan ekonomi dunia semakin berkembang tetapi meminimalisir penggunaan bahan bakar yang menyebabkan penimbunan CO2.

Direktur Badan Energi Internasional, Fatih Birol mengatakan, stagnannya gas emisi buangan ditengah pertumbuhan ekonomi dunia merupakan terobosan baru dalam dunia energi terbarukan. BEI mencatat gas emisi yang dihasilkan Cina berkurang hingga 4 persen pada 2014. Hal ini menunjukan pada dunia bahwa penggunaan sumber energi terbarukan sangat efektif bagi pertumbuhan ekonomi.

Jumlah gas emisi pada tahun 2013 mencapai 32 juta mikrotik, dan 2014 juga mengalami jumlah yang sama. BEI sangat mengapresiasi berbagai negara yang sudah berhasil menanggalkan batu bara dan minyak sebagai bahan produksi. Seperti Eropa dan Cina yang lebih dulu memakai tenaga surya, tenaga angin dan tenaga air bisa mengurangi jumlah emisi, sehingga mengurangi dampak global warming.

"Data terbaru tentang emisi memang menggembirakan, tapi bukan berarti kita untuk berpuas diri dan tentu saja tidak waktu untuk menggunakan berita positif ini sebagai alasan untuk menunda tindakan lebih lanjut," kata Direktur Eksekutif BEI Maria van der Hoeven seperti dikutip HuffingtonPost, Sabtu (14/3).

Fatih Birol juga mengatakan pembahasan energi lebih lanjut, negosiator mempersiapkan untuk membentuk kesepakatan iklim global di Paris pada bulan Desember. Untuk pertama kalinya, emisi gas rumah lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement