Ahad 15 Mar 2015 15:01 WIB

ISIS Diduga Gunakan Senjata Kimia di Irak

Rep: Gita Amanda/ Red: Agung Sasongko
Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah
Foto: Guardian
Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pihak berwenang Kurdi Irak mengatakan,  Sabtu (14/3), bahwa mereka memiliki bukti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menggunakan gas klorin sebagai senjata kimi melawan pasukan Peshmerga. Dugaan tersebut dilontarkan berdasarkan sampel yang diambil dari tanah dan pakaian saat pemboman pada 23 Januari silam.

Dewan Keamanan wilayah Kurdi mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka telah melakukan analisis laboratorium dengan mengambil sampel pada peristiwa pemboman di bulan Januari. Saat itu pasukan Peshmerga menembakkan roket ke truk yang diduga membawa 20 tabung bom.

Menurut pihak berwenang Kurdi, dari sampel yang didapatkan berupa potongan pakaian dan tanah dari lokasi kejadian menunjukkan adanya kandungan kadar klorin yang digunakan dalam persenjataan. Namun, tuduhan Kurdi itu belum bisa dikonfirmasi secara independen.

Tapi berdasarkan keterangan saat kejadian berlangsung, sumber mengatakan sekitar selusin Peshmerga kala itu mengalami gejala mual, muntah, pusing dan merasa lemah setelah truk meledak. Diduga truk tersebut akan digunakan untuk bom bunuh diri, tak ada korban jiwa saat ledakan kecuali sopir truk.

"Faktanya ISIS menggunakan taktik seperti itu menunjukkan mereka kehilangan inisiatif dan beralih ke langkah-langkah putus asa," ungkap pemerintah Kurdi dalam pernyataan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement