Selasa 17 Mar 2015 11:00 WIB

Warga Malaysia Menikah di Thailand Selatan Meningkat, Ada Apa?

Seorang suami, warga Malaysia, bersama dua istrinya yang juga anggota Klub Istri Patuh
Foto: Zawaj.com
Seorang suami, warga Malaysia, bersama dua istrinya yang juga anggota Klub Istri Patuh

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Jumlah warga Malaysia yang menikah di Thailand Selatan pada 2014 meningkat dan salah satu penyebab utamanya adalah keinginan berpoligami namun menghadapi tentangan istri atau keluarga.

Konsul Jenderal Malaysia di Songkhla, Thailand, Mohd. Faizal Razali seperti dikutip media lokal di Kuala Lumpur, Selasa mengatakan, jumlah pasangan Malaysia yang menikah di kawasan tersebut mencapai 3.381 pasangan pada 2014, dibandingkan 3.485 pasangan pada 2013.

Mohd. Faizal mengatakan rata-rata setiap hari 20-25 pasangan Malaysia dinikahkan di wilayah itu pada 2014 dan 15-20 pasangan pada 2013. "Sekitar 80 persen perkawinan tersebut melibatkan pasangan sesama warga Malaysia dan selebihnya warga Malaysia dengan warga negara asing yang masuk ke Malaysia," katanya.

Ia menambahkan warga asing yang mengajukan permohonan menikah itu berumur antara 20-40 tahun dan paspor atau visa mereka hampir habis masa berlakunya, sedangkan kebanyakan wanita Malaysia yang menjadi pasangannya berumur 50-an tahun.

"Mayoritas pasangan Malaysia adalah penduduk wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Thailand selatan yaitu Kedah, Perlis, Perak dan Kelantan tetapi jumlah itu tidak termasuk perkawinan yang menggunakan jasa sindikat," katanya.

Sindikat nikah palsu dilaporkan mengenakan bayaran antara 5 ribu-7 ribu ringgit Malaysia. Dari biaya itu, mereka mengaku, 1.000 ringgit digunakan untuk membayar oknum tertentu di kantor Konsulat Jenderal. Mohd. Faizal menyangkal tuduhan itu dan mengatakan bahwa biaya menikah di lima kawasan yaitu Yala, Pattani, Songkhla, Narthiwat dan Satun hanya berkisar antara 400-500 ringgit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement