Kamis 19 Mar 2015 13:47 WIB

Mahasiswi Indonesia Tewas Tenggelam di Hawaii

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi tenggelam
Foto: Republika
Ilustrasi tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang warga Indonesia ditemukan sudah tak bernyawa di pantai Hawaii, Amerika Serikat. Ia diduga tewas karena tenggelam tersedot arus bawah air ketika sedang menyelam.

Korban adalah Herma Amalia (30 tahun) yang merupakan mahasiswi program beasiswa S3 di Washington State University. Komisaris Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles sedang berupaya mengurus kepulangannya ke tanah air.

''Saat ditemukan tidak sadarkan diri dan diumumkan wafat di Queens Hospital Honolulu. Korban disinyalir sedang snorkeling dan terkena down current atau maelstrom (arus bawah air) hingga tersedot dan tenggelam tak berdaya,'' kata Konsul Muda Konsuler KJRI LA Nugrahadi Hendro Yuwono kepada Republika, Kamis (19/3).

Amalia tenggelam di pantai Kaimana Waikiki Hawaii dan ditemukan oleh penjaga pantai. Saat diselamatkan ia masih bernafas, namun akhirnya dinyatakan wafat di Queens Hospital Hawaii.

Menurut Nugrahadi, Amalia sedang liburan memenuhi undangan dari rekan sejawatnya. Ia kemudian pergi ke pantai dengan teman-temannya. Amalia meninggal pada 16 Maret 2015 pukul 18.40 waktu setempat.

Amalia dikenal aktif di IMSA atau komunitas Muslim Indonesia di Amerika. Saat ini KJRI LA telah menjalin hubungan dengan adik kandung korban di tanah air untuk menyiapkan kepulangannya.

''Saat ini, kami bekerja sama dengan KJRI San Francisco, masyarakat Indonesia di Hawaii, perwakilan Indonesian Moslem Student Association (IMSA) dan persatuan mahasiswa Indonesia di Washington State University untuk membantu kepulangan korban,'' kata pria yang akrab disapa Nuke ini.

Menurutnya, proses pengiriman jenazah bisa memakan waktu hingga dua pekan. Saat ini jenazah Amalia masih berada di rumah sakit Hawaii. Sebelumnya, rekan korban sempat mengadakan penggalangan dana untuk membantu kepulangan dan pemakaman jenazahnya.

Pasalnya biaya untuk pemakaman di Amerika Serikat memerlukan biaya sekitar 11 ribu dolar atau 132 juta rupiah. Sementara jika dibawa pulang memerlukan biaya sekitar 8.000 dolar AS. Menurut Nuke, semua biaya kepulangan WNI ke tanah air bervariasi dan tertera di situs.

''Biaya tidak hanya mencakup kargo tapi dari pemandian, pembalseman, proses desinfektan, dan lainnya. Rata-rata dari 8.000 dolar AS ke atas,'' kata dia.

Nuke mengatakan biaya repatriasi Amalia telah ditanggung asuransi. Saat ini rencana kepulangan Amalia masih menjalani proses perawatan jenazah dan asuransi. Perlu beberapa proses lain, seperti mendapatkan beberapa dokumen yang biasanya diperlukan agar jenazah diterima maskapai dan negara penerima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement