REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel mengatakan, telah membuka beberapa penyelidikan terkait kejahatan perang selama perang Gaza tahun lalu. Namun, inisiatif ini sangat timpang karena penyelidikan hanya dilakukan terhadap kelompok Hamas yang mengusai Tepi Barat, Palestina.
Seperti dilansir The Associated Press, dalam sebuah pernyataan Kamis (19/3) malam, pihak berwenang Israel memerintahkan enam penyelidikan, dua di antaranya menyimpulkan tanpa bukti kesalahan. Satu kasus lain menyangkut kematian sekitar 20 orang yang berlindung di sebuah sekolah PBB pada Juli.
Untuk diketahui, perang Gaza musim panas lalu telah menewaskan lebih dari 2.100 warga Palestina. Kebanyakan dari mereka merupakan warga sipil. Sementara di sisi Israel, 66 tentara dan enam warga sipil tewas.