REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menyampaikan perlunya upaya internasional melanjutkan dukungan buat sebagian besar negara yang terpengaruh ebola sampai wabah tersebut dikalahkan.
Dukungan juga perlu diberikan bagi upaya negara itu menuju pemulihan dan pembangunan keuletan masa depan.Kelompok Pembangunan PBB (UNDG) mengenai dampak sosial-ekonomi mengatakan wabah ebola (EVD) 2014 di Afrika Barat adalah yang paling lama, paling besar, paling mematikan dan paling rumit dalam sejarah yang ditimbulkan ebola di sub-wilayah Afrika.
Hingga 11 Februari 2015, ada sebanyak 22.859 kasus ebola dan sebanyak 9.162 kematian.
Konferensi Menteri Perencanaan, Ekonomi dan Keuangan Afrika yang diselenggarakan secara bersama oleh Uni Afrika (AU) dan Komisi Ekonomi bagi Afrika (ECA) diselenggarakan pada 25-31 Maret di Addis Ababa, Ethiopia.
Direktur WHO untuk Afrika Matshidiso Rebcca yang memimpin pertemuan tersebut mengatakan wabah tersebut memiliki dampak negatif banyak dimensi yang sangat besar di negara yang paling terdampak itu.