REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sayap kanan Prancis mengalahkan kelompok sosialis yang berkuasa pada pemilihan umum daerah, Ahad (29/3). Hal tersebut menjadi keuntungan besar bagi mantan Presiden Nicolas Sarkozy serta partai sayap kanan untuk menghadapi pemilihan presiden pada 2017.

Berdasarkan data, partai sayap kanan pimpinan partai Persatuan Pergerakan Populer (UMP) yang diketuai Sarkozy, meraih kemenangan dengan merebut 66 dari 101 kursi dewan perwakilan.

Hasil itu menunjukkan 25 anggota dewan berpindah dari partai sayap kiri ke sayap kanan dan hanya satu yang melakukan hal sebaliknya.

Pemilih seolah ingin menghukum pemerintah sosialis Presiden Francois Hollande yang gagal membangkitkan perekonomian Prancis. Partai sayap kiri memperoleh 34 kursi anggota dewan, sementara satu kursi lagi akan diumumkan.

"Kita belum pernah merebut kursi dewan sebanyak ini," kata Sarkozy kepada pendukungnya.

Dia menambahkan itu menandakan pemilih sangat menolak kebijakan Hollande dan pemerintahannya.

Bahkan, partai sayap kanan-jauh Front Nasional pimpinan Marine Le Pen yang meraih 25 persen suara pada pemilihan putaran pertama pekan lalu meraih hasil mengejutkan. Padahal tidak diunggulkan memenangkan kursi dewan.

Pada kenyataannya, Front Nasional memenangkan belasan kursi individual di berbagai daerah. Le Pen menyebutnya sebagai keberhasilan luar biasa yang menunjukkan partainya memiliki pengaruh kuat di beberapa daerah.

"Pemilihan itu merupakan langkah penting untuk para pahlawan pergerakan meniti jalan menuju kekuasaan," kata Le Pen.

Ikuti Whatsapp Channel Republika