Selasa 07 Apr 2015 20:10 WIB

Militan Afganistan Sebar Video Pemenggalan Sandera

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Hazliansyah
Tentara NATO dan pasukan Afghanistan mengepung salah satu tempat kediaman militan Afghanistan.
Foto: AP
Tentara NATO dan pasukan Afghanistan mengepung salah satu tempat kediaman militan Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Militan yang menculik 31 orang dari satu bus di Afganistan pada Februari lalu merilis sebuah video menggemparkan, Selasa (7/4). Video tersebut menunjukan pemenggalan salah seorang sandera.

Dalam video tersebut, dua orang pria bertopeng tampak berbicara pada seorang pria yang berlutut di depan mereka. Setelah memenggalnya, pria bertopeng mengatakan akan membunuh sisa sandera lainnya jika pemerintah tidak menuruti permintaan mereka.

Sementara permintaan tidak spesifik. Mereka mengidentifikasi diri sebagai Gerakan Islam Uzbekistan (IMU). Mereka mengaku beraliansi dengan Taliban. 

Beredar spekulasi bahwa sebagian besar sandera berasal dari minoritas etnis Hazara. Mereka telah diserang oleh ISIS ketika melakukan perjalanan dari Iran ke Kabul melalui provinsi Zabul. 

IMU dibentuk pada akhir tahun 90an dan mengklaim serangan di bandara Karachi pada Juni 2014. 

Kontributor BBC, David Loyn di Kabul mengatakan ini adalah pertama kalinya mereka menyebar video pemenggalan. 

Di dalam video tersebut, seorang pria bersenjata juga bertanya pada sandera terkait pekerjaannya. Sandera mengatakan ia seorang tentara. Laporan media lokal menyebut para penculik ingin pemerintah membebaskan rekan mereka di penjara Afganistan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement