REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Militan Kelompok Negara Irak dan Suriah (ISIS) membebaskan 216 warga Yazidi Rabu (8/4). ISIS membebaskan mereka setelah menangkap mereka selama delapan bulan.
Komandan Peshmerga Jenderal Hiwa Abdullah di Kirkuk, Irak mengatakan, ISIS membebaskan 216 warga Yazidi dengan kesehatan yang buruk akibat kekerasan dan penelantaran. Sebanyak 40 orang adalah anak-anak sedangkan sisanya orang dewasa.
ISIS tidak memberikan alasan mengapa warga Yazidi dibebaskan. Mereka sebelumnya diculik di daerah sekitar Sinjar Utara.
Mereka dibebaskan dan diserahterimakan pada keluarga di Himera sekitar 290 kilometer dari Baghdad. Saat dibebaskan mereka menyebut nama Allah sambil menangis.
Beberapa diantara mereka terbaring lemah di tanah lapang yang gersang. "Kami sangat senang sekarang, kami khawatir mereka membawa kami ke Suriah dan Raqqa,"ujar Mahmoud Haji seorang warga Yazidi.
Mereka disambut tangis bahagia oleh keluarga. Terlihat seorang wanita menyeka air mata dengan jilbab panjangnya.
Warga Yazidi yang membutuhkan perawatan medis langsung dibawa oleh ambulans dan bus. Selain warga Yazidi seorang petani kristen Jar Allah Frensis (88 tahun) dan istrinya juga turut dibebaskan.
Frensis mengatakan militan masuk ke rumahnya di Sinjar kemudian menangkapnya istri serta anaknya. Hingga saat ini Frensis belum mendengar nasib sang anak.