REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia usulkan transaksi dagang antara Indonesia dan Rusia menggunakan Rubel. Langkah ini diambil Rusia dengan mempertimbangkan nilai tukar dolar yang semakin menyekik negara lain.
Usulan ini diungkapkan oleh Rusia melalui forum ekonomi Rusia- Indonesia, Kamis (9/4). Mengingat hubungan ekonomi Rusia dan Indonesia yang saat ini sedang tumbuh dengan bagus, Rusia mengusulkan untuk bisa langsung bertransaksi dengan mata uang nasional sendiri.
"Kami berharap dukungan aktif dalam masa transisi penggunaan mata uang Rubel dalam hubungan perdagangan antara Indonesia dan Rusia, hal ini juga kami tawarkan ke negara lain yang ada di Asia," ujar Menteri Industri dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov seperti dilansir Suptinik News, Jumat (10/4).
Sebelum dengan Indonesia, Rusia juga sudah lebih dulu melakukan kesepakatan dengan negara lain seperti India, China, Vietnam, dan Thailand. Sejumlah negara tersebut akhirnya menyepakati tawaran dan akan melakukan transaksi tersebut tahun depan.
Denis mengatakan, langkah ini sebagai salah satu langkah mandiri agar negara tak melulu terbelenggu dengan kekuatan dolar dan euro. Apalagi, mengingat saat ini banyak mata uang yang tak memiliki harga lagi ketimbang nilai tukar dengan Amerika dan Eropa.
Menteri Ekonomi Indonesia, Sofyan Djalil menyambut hangat tawaran ini. Sofyan pun mengatakan pada Denis untuk mempertimbangkan hal ini. Ini merupakan peluang yang baik untuk bisa memperlancar sistem perdagangan yang selama ini terjalin baik dengan Rusia.
Selain melakukan kerjasama ekonomi, Indonesia dan Rusia dikenal dekat dalam kerja sama militer. Angkatan laut Rusia dan Indonesia beberapa kali melakukan latihan bersama.