Jumat 10 Apr 2015 13:00 WIB

Erdogan akan Pulihkan Hubungan dengan Mesir Jika Morsi Dibebaskan

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Egypt's ousted President Mohammed Morsi sits in the defendant cage in the Police Academy courthouse during a court hearing in Cairo, Egypt, on Nov 3, 2014.
Foto: AP/Mohammed al-Law
Egypt's ousted President Mohammed Morsi sits in the defendant cage in the Police Academy courthouse during a court hearing in Cairo, Egypt, on Nov 3, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA-- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Mesir harus membebaskan presiden terguling Muhammad Morsi dan mencabut hukuman mati terhadap para pendukungnya. Jika Mesir melakukan itu, Erdogan mengatakan Ankara akan mempertimbangkan pemulihan hubungan dengan Kairo.

Hubungan Mesir dan Turki memang memburuk sejak Presiden Abdel Fattah el-Sisi menggulingkan Mursi pada 2013 silam. Hubungan makin renggang setelah pasukan Mesir melakukan perlawanan keras pada anggota Ikhwanul Muslimin yang menggelar protes, hingga menewaskan ratusan pendukung Mursi tersebut.

"Morsi adalah presiden yang dipilih 52 persen suara. Mereka (Mesir) harus membebaskannya," kata Erdogan seperti dikutip surat kabar Turki, Jumat (10/4).

Morsi bersama Ikhwanul Muslimin memang memiliki hubungan erat dengan Partai AK yang berkuasa. Erdogan sebagai salah satu pendiri Partai AK telah menjadi kritikus paling sengit terkait penggulingan Morsi. Ia bahkan menyebut hal itu sebagai kudeta oleh tentara yang tak dapat diterima.

Namun kunjungan terakhir Erdogan ke Arab Saudi, yang operasinya didukung Mesir, menimbulkan spekulasi kemungkinan mencairnya hubungan Ankara dan Kairo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement