REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Ahad (27/11/2022) mengatakan, Turki dan Mesir akan mulai membangun kembali hubungan kedua negara dengan pertemuan para menteri. Perbaikan hubungan kedua negara ditandai dengan pertemuan Erdogan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Qatar pekan lalu.
Kepresidenan Mesir mengatakan, pertemuan antara Erdogan dan al-Sisi sebagai awal baru dalam hubungan bilateral kedua negara. Dalam program diskusi televisi yang direkam di Provinsi Konya, Turki pada Sabtu (26/11/2022), Erdogan mengatakan bahwa dia dan al-Sisi telah berbicara selama sekitar 30 menit hingga 45 menit pada pertemuan di sela-sela Piala Dunia di Qatar.
“Kami memfokuskan pembicaraan dengan Sisi. Sekarang para menteri bertemu untuk berdialog di tingkat rendah. Setelah itu, mari kita perluas pembicaraan ini,” kata Erdogan.
Erdogan mengisyaratkan kemungkinan untuk meningkatkan hubungan dengan Suriah. “Sama seperti sekarang yang sejalan dengan Mesir, ini juga mungkin sejalan dengan Suriah,” katanya.
Hubungan Ankara dengan Kairo telah tegang sejak Sisi, yang saat itu menjabat sebagai panglima militer Mesir, memimpin penggulingan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin pada 2013. Mursi mendapatkan dukungan yang kuat dari Erdogan.
Mesir dan Turki memulai konsultasi antara pejabat senior Kementerian Luar Negeri tahun lalu. Konsultasi dlakukan di tengah dorongan Turki untuk meredakan ketegangan dengan Mesir, UEA, Israel, dan Arab Saudi.