Jumat 17 Apr 2015 22:00 WIB

Cina Dukung Kemitraan Baru Asia-Afrika

Bendera Cina
Bendera Cina

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Cina mendukung kemitraan baru Asia Afrika dan siap mempererat hubungan dengan negara-negara Asia Afrika bagi perdamaian dan kemakmuran bersama.

"Cina tidak bermaksud untuk membangun aliansi atau apapun namanya. Cina berfokus untuk mencari mitra sebanyak-banyaknya, untuk perdamaian dan kemakmuran bersama, win-win solution," kata Wakil Menlu Tiongkok Liu Zhemin di Beijing, Jumat.

Liu Zhemin mengatakan sejak dilaksanakan Konferensi Asia Afrika pada 18-24 April 1955 Cina telah menunjukkan dukungannya. "Cina hadir bersama negara-negara Asia Afrika yang tengah berjuang membebaskan diri dari kolonialisme, membangun struktur politik dan ekonomi agar stabil," tuturnya.

Wamenlu Liu Zhemin mengatakan penyelenggaraan KAA pada 1955 telah pula memicu lahirnya Gerakan Non Blok (GNB), di satu sisi, di lain waktu.

"Namun, dalam dinamikanya, beberapa negara Asia Afrika ikut dalam aliansi salah satu kekuatan dunia, dan Itu sah saja. Jadi, tidak berhubungan langsung antara KAA dan GNB.

Dan jika Cina mendukung kemitraan strategis baru Asia Afrika, bahkan menjalin kerja sama yang semakin dalam, bukan berarti Tiongkok mencari aliansi, atau non aliansi. Cina berfokus mencari mitra sebanyak-banyaknya," tuturnya.

Wamenlu Liu menambahkan, komitmen Cina juga ditunjukkan dengan kehadiran Presiden Hu Jintao pada peringatan setengah abad KAA pada 2005.

"Dan kini, enam dekade setelah KAA dilaksanakan, Tiongkok kembali meneguhkan komitmennya mendukung kerja sama, kemitraan dan solidaritas yang ditunjukkan negara-negara Asia Afrika sebagai bagian utama semangat Bandung yang dihasilkan KAA 1955," ujarnya.

Asia Afrika, kata Liu Zemin, merupakan mitra penting bagi Cina dalam segala dinamika internasional yang berkembang. "Beberapa negara Asia dan Afrika, seperti Indonesia dan Tiongkok merupakan 'emerging market' yang berperan penting dalam perubahan serta dinamika ekonomi global saat ini," tuturnya.

Semangat Dasa Sila Bandung dan lima prinsip hidup berdampingan Secara damai yang dicetuskan Perdana Menteri Cina Zhou En Lai, masih sangat relevan dalam menjalin hubungan dan kerja sama internasional, baik antara negara-negara Asia Afrika tetapi juga negara Asia Afrika dengan negara di kawasan lain.

"Solidaritas, kemitraan dan kerja sama sebagai bagian dari semangat Bandung, akan tetap relevan bagi siapa pun dan dalam kondisi apapun, termasuk dapat memperkuat pula pola hubungan Selatan-Selatan bahkan Utara-Selatan kata Liu Zhemin.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement