Senin 20 Apr 2015 12:53 WIB

Cina Alami Kesulitan Donor Organ

Rep: c 09/ Red: Indah Wulandari
Operasi cangkok organ tubuh (ilustrasi).
Foto: majalahkomite.wordpress.com
Operasi cangkok organ tubuh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Kesulitan donor organ telah menjadi masalah internasional yang juga dialami oleh Cina. Di Cina, jumlah pendonor organ sangat rendah dibandingkan dengan jumlah penduduknya yang mencapai lebih dari satu miliar.

Australia Plus melansir, antara Maret 2010 hingga April 2015, hanya ada 3.824 orang yang bersedia menyumbangkan organ-organnya seperti ginjal, paru-paru, hati, dan jantung.

Salah satu alasan mengapa angka donor organ di Cina rendah karena program donasi organ nasional hanya dilaksanakan pada tahun 2014. Selain itu, kepercayaan masyarakat Cina mengharuskan jenazah orang mati dikubur dengan lengkap.

Sebelum itu, Cina sepenuhnya bergantung pada organ tahanan yang telah dieksekusi mati sebagai sumber organ transplantasi.

Namun, pada tahun 2012, survei menunjukkan 40 persen masyarakat Cina khawatir organ yang didonasikan akan diperdagangkan ke pasar gelap.

Mantan Wakil Menteri Kesehatan Cina, dr Huang Jiefumengatakan, kekhawatiran publik atas perdagangan gelap itu adalah salah satu alasan mengapa negara melarang pengambilan organ dari tahanan yang mati. Menurutnya, kecurigaan masyarakat merupakan hal yang wajar.

“Jika orang tidak percaya sistem ini, negara perlu waktu untuk mengubah pola pikir masyarakat,” ujar dr Huang, Senin (20/4).

dr Huang juga menjelaskan, operasi transplantasi di Cina membutuhkan biaya yang cukup besar. Ia membujuk pemerintah agar bisa memberikan asuransi kesehatan untuk mensubsidi operasi transplantasi organ.

“Prosedur transplantasi hati biasa butuh sekitar 63 ribu dolar, termasuk di dalamnya biaya rawat inap,” jelas dia.

Hal tersebut yang menyebabkan hanya ada 22 ribu pasien yang ada di daftar tunggu operasi transplantasi. Padahal diperkirakan ada 300 orang pasien yang perlu melakukan operasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement