REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Filipina menyeru negara-negara tetangga untuk bersama mendesak Cina menghentikan reklamasi besar-besarannya di Laut Cina Selatan, Ahad (26/4). Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario mengatakannya dalam pidato menjelang KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Bukankah ini waktu untuk ASEAN menegur tetangga utara kita bahwa yang dilakukannya salah dan reklamasi masifnya harus segera dihentikan?" kata Rosario, dilansir Reuters. Ia tak langsung menyebut negara Cina, namun lebih memilih menggunakan alias.
Sengketa wilayah Laut Cina Selatan kembali memanas pasca-Cina melakukan reklamasi terumbu karang di wilayah yang juga diklaim beberapa negara. Filipina paling gencar protes dengan mengajukan resolusi pada PBB.
Namun, ia mengaku pesimis. "Mungkin reklamasi lebih dahulu selesai sebelum Cina setuju untuk rencana Kode Etik di Laut Cina Selatan," katanya sebelum pembukaan resmi KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada Senin.
Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh mengatakan bahwa ia telah mendesak ASEAN dan Cina menyimpulkan bersama kode etik awal. "Dalam kesenjangan yang semakin besar, sangat mendesak untuk ASEAN dan Cina untuk menyimpulkan kode etik,: katanya.
Aturan tersebut, tambahnya, harus jadi instrumen yang mengikat secara hukum dan memiliki kekuatan untuk mencegah insiden. Meski demikian, tuan rumah KTT, Malaysia cenderung menghindari kritik untuk Cina.
Malaysia dan Cina adalah mitra dagang yang erat. Hal ini dilihat oleh draft pernyataan yang dikeluarkan Malaysia.