Rabu 29 Apr 2015 22:42 WIB

KBRI Canberra Perketat Keamanan Namun Tetap Buka

Red:
Gedung KBRI di Canberra.
Foto: dok KBRI
Gedung KBRI di Canberra.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pascaeksekusi mati dua warga negara Australia, keamanan kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) diperketat. Meski demikian kantor ini tetap buka seperti biasa untuk berbagai layanan konsuler.

Saat dihubungi oleh ABC, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra mengatakan jika kantor KBRI tetap buka seperti biasa. Untuk pelayanan yang berkaitan dengan urusan konsuler, KBRI buka dari pukul 9 pagi hingga 1 siang. KBRI hanya akan tutup pada hari Jumat besok (1/05) karena merupakan Hari Buruh Internasional.

Ida Made Bimantara, Sekretaris Utama dari Kedutaan Indonesia, yang akrab dipanggil Sade, mengatakan pengamanan di kantor KBRI lebih diperketat pasca eksekusi yang dilakukan terhadap dua warga Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan di Nusa Kambangan, Rabu (29/04) dini hari.

"Pengamanan diperketat jelang dan pasca eksekusi termasuk dengan menambah frekuensi patroli dan penjagaan dari Kepolisian Federal Australia," ujar Sade.

Pihak KBRI telah menghimbau warga Indonesia, baik yang berada di Australia maupun di Indonesia untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti perkembangan situasi, seperti melalui website KBRI atau media-media lain.

"Jangan terpancing dengan tindakan-tindakan yang bersifat provokatif," jelas Sade.

KBRI juga meminta agar mempererat kekompakan dan koordinasi bagi sesama warga Indonesia di Australia serta memberikan pertolongan bagi mereka yang bermasalah.

Warga Indonesia di Australia pun bisa menghubungi atau melaporkan jika ada tindakan yang membuat tidak nyaman.

Canberra (+61 450475094); Sydney (+61 467227487); Melbourne (+61 477007075); Perth (+61 499772978); Darwin (+61 438843040).

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott telah mengatakan rencana pemanggilan duta besar Australia di Indonesia untuk kembali ke Australia demi melakukan proses konsultasi.

Kedutaan Besar Republik Indonesia menyatakan menghormati keputusan Australia ini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement